watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Pesta sexs dirumah

Namaku Nadya. Aku adalah gadis keturunan chinese
yang berkulit kuning langsat. Badanku tidak terlalu
tinggi hanya sekitar 155 cm dan berat 45 cm.
Payudaraku berukuran sedang, sekitar 34B. Usiaku
sekarang 22 tahun dan aku tinggal di pinggiran kota
Jakarta
Aku sebenarnya bukanlah wanita penggoda. Cuman
aku sering mendengar dari teman-teman kuliahku
bahwa aku termasuk cewek yang berpenampilan
sexy dan sering membuat para cowok turun naik
jakunnya. Terlebih aku suka memakai kaos longgar,
sehingga jika aku menunduk sering terlihat
gundukan payudaraku yang terbungkus bra hitam
kesukaanku.
Di rumahku sendiri, setiap habis mandi, aku selalu
hanya membungkus tubuhku menggunakan
kimono mandi warna biru muda berbahan handuk.
Seringkali karena habis tersiram air yang dingin,
membuat puting susuku tercetak di balik kimono.
Kamar mandiku sendiri terletak di ruang tamu, dan
sering pada saat aku mandi, pacar ciciku datang
sedang ngapelin ciciku. Walau aku tidak pernah
berpikiran ngeres, tapi sering aku melihat pacar
ciciku menelan ludah jika melihat aku habis mandi
hanya berbalut kimono itu.
Ayahku adalah seorang penyalur TKI yang akan
diberangkatkan ke luar negeri. Sering kali ada TKI
baik pria maupun wanita menginap di rumah
sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Hari Minggu
kemarin papa baru saja membawa pulang 3 orang
TKI pria berusia sekitar 20 tahunan yang kuketahui
bernama Maman, Yadi, dan Mulyo. Mereka bertiga
orang desa yang bertubuh kekar dan berkulit gelap.
Mereka sedang menunggu akan berangkat ke
Malaysia.
Pagi itu hari Senin, aku sendirian di rumah bersama
ke 3 orang calon TKI itu. Mamaku sedang pergi ke
Jakarta bersama papaku ada keperluan mendadak.
Sementara ciciku pergi bersama pacarnya entah
kemana.
Aku waktu itu habis beraerobik ria di rumah, dan
kemudian ingin mandi. Seperti biasa kubawa saja
kimono biruku ke kamar mandi. Dan setelah aku
beberapa saat aku selesai mandi, maka kubalut
tubuh telanjangku itu dengan kimonoku tanpa apa-
apa lagi di baliknya.
Kemudian aku berjalan ke halaman belakang hendak
menjemur pakaian dalam yang baru kupakai
semalam untuk tidur. Kulihat para TKI itu sedang
menikmati sarapan pagi. Mereka menyapaku ramah.
Kulihat mereka memandangiku saat aku memeras
BH hitam dan celana dalam kuningku yang sexy itu.
Sebenarnya aku risih juga dilihatin begitu, tapi aku
pikir tanggung, sebentar lagi aku akan kekamar
untuk ganti pakaian. Maka aku kemudian menjemur
pakaian dalamku itu. Pada saat aku berjinjit untuk
menaruh pakaian dalamku di jemuran, tak terasa
kimonoku sedikit tertarik ke atas, padahal kimono itu
hanya sepaha. Maka, tak elak lagi, bulu bulu
vaginaku yang tidak tertutup itu sedikit kelihatan
membuat mereka melotot.
Tapi aku tak menyadari hal itu, kemudian aku
berbalik dan masuk ke kamar. Kamarku sendiri ada
jendela besar ke halaman belakang. Aku ingat ada
para TKI itu, maka korden aku tutup, namun
rupanya tidak tertutup rapat dan masih bisa
kelihatan dari halaman belakang.
Aku melepas kimonoku, dan mulai melotioni tubuh
telanjangku ini. Aku tak sadar ada 3 pasang mata
yang melotot memandangi tubuh telanjangku ini.
Beberapa saat kemudian aku baru sadar saat melihat
bayangan di cermin. Maka aku berteriak dan segera
menutup payudara dan kemaluanku dengan tangan.
Ketiga TKI itu segera lari dan masuk ke kamarku
yang memang tak pernah kukunci. Aku kaget
melihat mereka bertiga masuk ke kamarku.
“Non, kami sudah melihat tubuh non yang mulus
itu. Sebaiknya non tidak usah melawan karena di sini
tidak ada siapa-siapa lagi “ kata Mulyo cengengesan.
Aku masih berusaha galak dan menyuruh mereka
keluar.
Namun Maman dan Yadi segera maju dan
memegangi tanganku. Kemudian aku mereka
banting di ranjang. Aku kemudian berpikir daripada
aku melawan malah mendapat celaka, maka lebih
baik aku pasrah saja dan tidak melawan.
“Sabar-sabar, jangan pada main kasar gitu donk.
Saya kan belum pernah gituan… pelan2 kek”
tegurku.
Mereka kemudian tidak lagi beringas, dan
mendekatiku. Maman segera memelukku dan
menciumi bibirku dengan ganas. Mula-mula aku
berusaha menolak bibirnya yang bau itu, namun
saat Yadi mulai menjilati payudaraku, dan Mulyo
mulai mengelus-elus bibir vaginaku dengan
tangannya yang kasar itu, aku mulai terangsang dan
bibirku mulai membuka untuk membalas serbuan
bibir Maman yang tangannya sibuk meremasi
pantatku yang bulat itu.
Tanganku mulai meraba-raba celana mereka. Dan
Yadi berinisiatif membuka celananya dan
menyodorkan kontolnya yang lumayan besar itu ke
tanganku. Aku agak kaget melihat kontol pria
sebesar itu. Aku sudah sering melihat kontol milik
pacar-pacarku namun tidak ada yang sebesar itu.
Apalagi Maman dan Mulyo menyusul bugil.
Ternyata kontol mereka begitu besar.
Aku sempat ketakutan, namun dengan halus, Mulyo
memegang tanganku dan menaruhnya di batang
penisnya. Akupun perlahan mulai mengelus
penisnya. Maman melanjutkan menyusu di
payudaraku yang montok itu.
Aku yang sudah makin terangsang, mulai
bergantian menjilati batang penis Mulyo dan Yadi
secara bergantian, sementara Maman kini mulai
menjilati klitorisku yang memerah.
Tiba-tiba aku merasa ingin pipis dan akhirnya keluar
cairan banyak dari vaginaku. Ketiga cowok itu
segera saja berebut menjilati vaginaku sampai aku
kegelian.
Yadi kemudian menelentangkan aku di ranjang. Aku
merasa inilah saatnya aku akan kehilangan
keperawananku. Saat Yadi menempelkan kepala
kontolnya yang besar itu di bibir vaginaku aku
sempat berusaha menolaknya. Namun dari
belakang Mulyo mendorong Yadi sehingga
kontolnya langsung amblas ke memekku. Aku
menjerit kesakitan.
Namun Mulyo segera berinisiatif menjilati puting
payudaraku sehingga aku kegelian. Yadi sendiri
perlahan mulai menarik majukan kontolnya
sehingga aku merasakan kegelian yang amat sangat
di lubang vaginaku. Terasa kontolnya memenuhi
lubang vaginaku.
Tiba-tiba sambil memelukku, Yadi menggulingkan
aku sehingga aku berada di atasnya. Mulutnya
segera menyerbu ke puting payudaraku yang
menggantung bebas. Belum sempat aku berpikir
tiba-tiba dari belakang Mulyo menyodokkan
kontolnya yang besar itu ke dalam lubang anusku.
Aku yang berteriak kesakitan, segera disumpal
mulutku dengan kontol Maman samai aku nyaris
muntah.
Kini dalam keadaan menelungkup, ketiga lubangku
sudah dimasuki kontol yang berbeda. Namun aku
merasakan sensasi yang luar biasa. Seluruh tubuhku
serasa dilolosi. Aku mengalami orgasme sampai 3
kali.
Akhirnya aku merasa ingin orgasme lagi, dan
bersamaan dengan orgasmeku, kurasakan Yadi
menyemprotkan banyak sekali spermanya di dalam
memekku. Kemudian aku jatuh lunglai di pelukan
Yadi.
Mulyo kemudian segera menarikku duduk di
pangkuannya sambil kontolnya masih menancap di
lubang anusku. Dari belakang ia meremas-remas
payudaraku yang berguncang-guncang. Maman
yang belum klimaks, segera menyodokkan
kontolnya ke dalam vaginaku yang nganggur itu.
Aku benar-benar sudah merasa kepayahan, hingga
akhirnya aku merasa ingin keluar lagi. Tak lama
kemudian aku benar-benar tak tahan lagi dan
akhirnya aku menyemprotkan cairan orgasmeku
yang kelima. Maman tak lama kemudian menyusul
menyemprotkan maninya di dalam memekku.
Mulyo rupanya memang yang terkuat di antara
mereka. Dia belum keluar, sehingga dia kemudian
menunggingkan aku dan kontolnya pindah ke
vaginaku. Dari belakang aku disodoknya sambil
tangannya memeras-meras payudaraku.
15 menit kemudian dia akhirnya mencapai klimaks
dan aku pun juga mencapai orgasmeku lagi. Kami
berempat akhirnya lunglai di atas ranjang.
Kulihat jam, ternyata sudah hampir 2 jam kami
melakukan pesta sex. Aku kemudian mengajak
mereka untuk mandi bersama karena aku khawatir
sebentar lagi papa mamaku pulang. Kemudian kami
berempat mandi bersama. Di kamar mandi ketiga
laki-laki itu selalu berebutan untuk menjamah
tubuhku yang mulus ini.
Sungguh pengalaman ini tak terlupakan bagiku dan
aku mulai mengerti nikmatnya sex sejak itu. Lain kali
akan kuceritakan pengalamanku bersama
tetanggaku.
Sejak peristiwa itu, aku merasa agak bersalah
kepada pacarku, yang justru terhadapnya aku
belum pernah berhubungan sex. Paling-paling
hanya sebatas saling menjilat kemaluan sampai
kami sama-sama klimaks.
Pagi itu, aku lupa hari apa, aku masih tertidur di
ranjangku, yang kebetulan sekamar dengan orang
tuaku. Kata orang tuaku sich, kami tidur seranjang
untuk menghemat biaya AC yang cukup mahal itu.
Saat itu aku memakai baju tidur satin warna pink
yang tidak berlengan. Di dalamnya hanya
mengenakan celana dalam warna kuning yang mini,
sehingga kalau ada pria yang melihat pasti akan
terangsang melihatnya.
Hari itu, mama dan papaku kembali sedang pergi ke
Jakarta. Sedang ciciku sudah ke kantornya. Memang
sudah kebiasaan di rumahku, jika ada orang di
rumah, pintu depan tidak pernah terkunci, hanya
dirapatkan saja.
Pagi itu, aku tidak tahu bahwa mamaku memanggil
tetanggaku Benny yang tukang servis AC itu, untuk
menservis AC di rumah. Benny adalah seorang
cowok chinese yang wajahnya jauh dari tampan.
Rambutnya agak botak. Tubuhnya tinggi. Usianya
tak jauh beda dari ciciku. Katanya sich dia pernah
naksir aku.
Pagi itu, sekitar jam 8, Benny datang ke rumahku
membawa peralatan hendak menservis AC. Dia
mengetuk pintu namun tak ada jawaban karena aku
masih pulas tidur di kamar. Maka dia memberanikan
diri, karena sudah kenal, masuk ke rumah.
Waktu dia mendekati kamarku, rupanya mamaku
lupa merapatkan pintu kamar, hingga agak terbuka
sedikit. Benny tanpa kusadari membuka pintu itu
pelan-pelan. Aku saat itu sedang tertidur pulas tanpa
ditutupi selimut. Baju tidurku juga sudah tersingkap
sampai di pusar, sehingga celana dalamku yang
berwarna kuning menyala itu terpampang bebas di
hadapan Benny.
Aku merasa ada tangan yang meraba-raba pahaku.
Namun aku saat itu sedang memimpikan
bersetubuh dengan pacarku. Saat tangan itu
membelai-belai selangkanganku yang masih
tertutup CD itu, aku merasa bahwa itu adalah jilatan-
jilatan dari pacarku.
Kurasakan tangan itu semakin berani merabai
tubuhku. Diselipkan jarinya dibalik Cdku yang sudah
mulai basah itu. Diraba-rabanya bibir vaginaku dari
luar.
Tiba-tiba di halaman belakang ada suara genteng
jatuh sehingga aku terkaget dan terbangun. Lebih
kaget lagi saat kulihat Benny sedang
mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya
sambil cengegesan.
“Pagi Dya, sorry gua masuk tanpa permisi, abis
ngga ada yang bukain pintu. Pas gua masuk eh gua
liat lu lagi bobo dengan baju seksi gini.” “Gua ngga
tahan kalo liat lu begini”
Aku berusaha menolak Benny, tapi tangannya kuat
mencengkeram bahuku sambil jari tangan yang
satunya sibuk mengorek-ngorek isi vaginaku dari
balik Cdku yang sudah basah itu.
Aku merasakan geli yang amat sangat, namun aku
juga tak begitu rela disetubuhi oleh si Bandot ini.
“Sudah Ben… gua ngga tahan nich… entar ketahuan
orang ngga enak “ kataku sambil berusaha
memegang tangannya. Namun dia tetap bertahan
“Tenang aja Dya, bentar lagi pasti enak koq…. Ayo
lah… kita kan udah kenal lama, sekali-sekali kasih
donk gua kesempatan…” kata Benny sambil terus
mengorek-ngorek vaginaku.
Tak lama kemudian aku merasakan akan orgasme,
sehingga pahaku menjepit kuat tangan Benny yang
ada di selankanganku. Kira-kira 5 menit kemudian
aku merasakan ada cairan yang keluar deras dari
vaginaku. Aku jadi lemas karenanya dan telentang
tak berdaya, pasrah membiarkan apa yang akan
dilakukan Benny.
Benny kemudian menaikkan dasterku ke atas hingga
lewat kepala dan membuangnya entah kemana. Dia
tersenyum mesum melihat payudaraku yang
terpampang bebas dengan putingnya yang merah
kecoklatan itu.
Dia segera mengenyot payudara kananku, sambil
lidahnya bermain-main di atas putingku. Tangan
kanannya perlahan-lahan melorot Cdku hingga
bugil. Kemudian jari-jarinya kembali ditusuk-
tusukkan ke dalam vaginaku yang sudah becek itu.
Mulutnya berganti-ganti mengenyot kedua
payudaraku.
Aku yang sudah terangsang itu tak sadar mulai
mengelus-elus kepala Benny yang botak itu seperti
kekasihku. Padahal sebelumnya aku sama sekali tak
kepengen disentuh Benny. Namun Benny sungguh
sangat pandai menaikkan nafsuku.
Kemudian Benny melepas seluruh pakaiannya
hingga terlihatlah kontolnya yang berukuran sekitar
18 cm dengan diameter 4 cm itu. Dia menyuruhku
untuk menjilatnya.
Mulanya aku menolak karena kontol itu agak bau,
namun dia menjejalkan kontolnya ke mulutku
hingga aku mulai mengemutnya. Kepalaku
digerakkannya maju mundur seperti sedang dientot
oleh kontolnya.
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara. “Wah, lagi apa
nich… lagi asik ya… ikutan donk…” Kami berdua
menoleh. Rupanya Bang Man, sopir tetanggaku
masuk ke dalam rumahku yang tak terkunci itu.
“Sorry non, tadinya mau minjem tangga, eh
ternyata lagi pada asyik….” Kata Bang Man.
Aku merasa kepalang basah, maka mendiamkan
saja keadaanku yang sedang bugil bersama Benny.
Kulihat Bang Man segera melepas celana panjang
dan Cdnya. Kontol Bang Man sedikit lebih panjang
dari Benny tapi lebih kurus. Selain itu warnanya juga
hitam.
Kini kedua pria itu mendekatkan kontol mereka ke
bibirku. Sambil terus mengocok kontol Benny yang
sudah tegang itu, kontol Bang Man yang masih
lemas itu mulai kujilat-jilat. Perlahan tapi pasti kontol
itu mulai menegang, hingga akhirnya sama
tegangnya seperti kontol Benny.
“Bang, aku udah ngga tahan… langsung masukin aja
ya… Ben, elu masukin dari bawah aja dech..” kataku
kepada keduanya.
Benny kemudian menelentang hingga kontolnya
mengacung tegak ke atas. Perlahan aku naik ke atas
tubuh Benny dan memasukkan kontolnya ke
vaginaku.
Mula-mula agak sakit, namun Benny
menghentakkan tubuhnya ke atas hingga blesss….
Kontolnya langsung masuk ke dalam lubang
memekku.
Aku perlahan-lahan mulai menaik turunkan tubuhku.
Tak terlalu susah karena vaginaku sudah basah. Aku
merasakan kegelian yang amat sangat saat kontol
Benny keluar masuk tubuhku.
Tiba-tiba Bang Man memaksaku agak menelungkup.
Kemudian… blesss…. Kurasakan kontolnya yang
panjang itu menyodok lubang pantatku hingga aku
agak terdongak ke atas. Bang Man segera
menjambak rambutku dan menjadikannya sebagai
pegangan.
Aku semakin kegelian karena payudaraku yang
tergantung bebas itu dijilat-jilat Benny dari bawah.
Sungguh sensasi yang luar biasa. Saat Bang Man
menyodokkan kontolnya, saat itu pula kontol Benny
tertanam makin dalam ke liang vaginaku. Aku
sampai dibuat orgasme 2 kali.
15 menit kemudian mereka berganti posisi. Benny
masih menelentang, namun dia mendapat jatah
lubang duburku. Sementara itu dari depan, Bang
Man menyodokkan batangnya kedalam vaginaku
yang sudah becek. Bang Man menggenjot
kontolnya maju mundur dengan cepat sambil
tangannya berebutan dengan tangan Benny
meremasi payudaraku.
Aku dibuat menggelinjang kesana kemari oleh
terjangan dua cowok ini, hingga akhirnya aku tak
tahan dan orgasme untuk entah yang keberapa.
Tak berapa lama kurasakan kontol Benny
berdenyut-denyut, dan dia mencengkeram keras
payudaraku. Dia kemudian menyemprotkan
spermanya banyak sekali di dalam duburku.
Rupanya Bang Man masih perkasa. Tanpa
mempedulikanku yang kecapean, dia segera
memangkuku, sambil kontolnya naik turun
menusuk vaginaku. Bibirnya yang hitam itu sibuk
mengenyot-ngenyot putting susuku hingga aku
kegelian.
Akhirnya aku kepengen orgasme lagi. “ Bang… aku
mau keluar lagi…” “Tahan non, abang juga dah mau
nyampe… barengan aja “
Akhirnya kurasakan aku mulai mengejang, Bang
Manpun juga demikian. Akhirnya pertahananku
jebol. Dari vaginaku keluar cairan banyak sekali. Tak
lama kurasakan Bang Man juga menyemprotkan
banyak sekali air maninya ke dalam vaginaku.
Kami berdua kecapean hingga telentang di ranjang.
Rupanya Benny sudah bangkit lagi. Hingga tanpa
memberiku waktu istirahat, dia segera menancap
vaginaku.
Hari itu, kami bertiga bermain sex sampai kira-kira
hampir sore. Aku merasa sangat kelelahan sekali,
namun juga sekaligus puas sekali. Ini adalah
pengalamanku yang sangat hebat.
“Nadya, elu sungguh hebat, kapan-kapan kita main
lagi ya” kata Benny sebelum pulang sambil
menciumku. Dalam hati aku hanya bisa
mendongkol. Enakan di dia, ngga enak di guanya,
gerutuku dalam hati.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1778
U-ON

inc Powered by Xtgem.com